17.42

SOTO JEROAN PEMICU GOUT!

SOTO JEROAN PEMICU GOUT!


Artritis gout memang tidak mengancam jiwa. Tapi kalau penyakit akibat tingginya kadar asam urat dalam darah ini sempat menyerang, penderita bisa mengalami cacat persendian tangan dan kaki. Supaya tidak teridap, soto jeroan dan kawan-kawannya perlu dihindari. Tengah malam Iwan tiba-tiba terbangun. Gara-garanya sendi ibu jari kaki kanannya terasa nyeri dan kaku. Kulit di atas sendi itu tampak membengkak kemerahan. Baru pertama kali pemuda berusia 20-an ini merasakan pengalaman seperti itu pada dirinya. Dari hasil pemeriksaan darah ternyata diketahui, kadar asam urat dalam darahnya meningkat menjadi 9 mg%. Normalnya, kadar asam urat kurang dari 7 mg%. Usut punya usut biang keladinya ternyata kedoyanan Iwan pada makanan yang mengandung purin

kadar tinggi, seperti soto jeroan sapi, sate kambing, paru goreng, dll. Jenis makanan seperti itu memang mudah meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Ujung-ujungnya, Iwan pun menderita gangguan tadi, yang dalam ilmu kedokteran disebut artritis gout. Asam urat atau uric-acid merupakan hasil akhir nucleic acid atau metabolisme zat purin (salah satu unsur protein) dalam sel tubuh. Asam urat ini dibawa ke ginjal melalui aliran darah untuk dikeluarkan bersama air seni. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah agar selalu dalam kadar normal. Namun, asam urat yang berlebihan tidak akan tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu akhirnya menumpuk pada sendi dan jaringan. Asam urat, dalam jumlah terbatas, juga diproduksi dari makanan yang dicerna. Asam ini lewat usus besar akan dihancurkan bakteri menjadi zat kimia yang dikeluarkan bersama faeses. Produksi asam urat yang berlebihan (hyperuricaemia) berisiko tinggi terhadap beberapa gangguan seperti penyakit artritis gout, batu ginjal, kerusakan ginjal, serta tekanan darah tinggi. Gangguan artritis gout merupakan salah satu jenis rematik (ada lebih dari 150 jenis artritis). Kelainan metabolik ini kebanyakan menyerang sendi-sendi perifer atau tunggal.

Gejala nyeri dan kaku bersifat akut pertama-tama menyerang sendi-sendi ibu jari kaki (sendi bunion) sampai ke jari-jari lain. Pada taraf lebih lanjut, bisa sampai pergelangan kaki, lutut, siku, serta sendi-sendi kecil lain pada tangan. Siksaan nyeri dan pembengkakan tersebut sering kali menyebabkan penderita sulit berjalan. Malah ada kalanya peradangan disertai demam dan di daerah sendi yang bengkak terasa panas. Penderitaan bisa berlangsung 24 - 36 jam. Bahkan, bisa lebih lama lagi tergantung parah tidaknya peradangan. Namun, serangan akut artritis gout tidak selalu harus dalam keadaan asam urat tinggi. Fluktuasi kadar asam urat yang cenderung turun-naik, juga bisa mengakibatkan serangan akut. Misalnya, seseorang dengan kadar asam urat normal bisa terkena serangan akut beberapa jam setelah makan semangkuk soto jeroan sapi. Soalnya, soto ini menyebabkan kadar asam urat naik secara mendadak. Sebaliknya, seseorang dengan kadar asam urat tinggi bisa mendapat serangan akut kalau melakukan diet terlalu ketat atau minum obat penurun asam urat (allopurinol) dosis tinggi. Diet ketat atau konsumsi obat tersebut menyebabkan kadar asam urat turun drastic (di bawah 5 mg%). "Paling tepat, kadar asam urat tidak diturunkan secara drastis, tapi secara perlahanlahan," kata dr. Caecilia R. Padang, Ph.D., FACR, konsultan rematologi dari Pusat Rematik Indonesia, Jakarta. Setelah serangan pertama, saran Caecilia, sebaiknya kadar asam urat terus dipantau. Kalau sampai mendapat serangan kedua, serangan-serangan akut berikutnya bakal semakin sering muncul, bahkan berkepanjangan dan kronis. Selain dari makanan, alkohol (termasuk tape dan tuak), serta obat-obatan tertentu seperti obat bersifat diuretik penurun tekanan darah tinggi (menaikkan produksi air seni dan mineral), atau dosis kecil aspirin dalam jangka panjang untuk mencegah serangan jantung, pun bisa melambungkan kadar asam urat. "Memang kedua macam obat tersebut sering menjadi pemicu pada pasien berpotensi gout. Namun, hal ini jarang terjadi pada individu yang tidak mempunyai bakat gout," jelas Caecilia, yang meraih gelar doktornya

di Australia. Jangan ditunda Caecilia menambahkan, bila kadar asam urat dalam darah terlalu lama dibiarkan tinggi, kristal monosodium urat (MSU) akan menumpuk dalam sendi-sendi dan jaringan.

Kumpulan kristal ini lama-kelamaan membentuk gumpalan di bawah kulit, yang kemudian membentuk tophi. Bila endapan kristal MSU terjadi dalam ginjal, bias mengakibatkan terjadinya batu ginjal, bahkan bisa merusak jaringan ginjal, yang dikhawatirkan akan mengakibatkan gagal ginjal. Untuk mengurangi risiko terkena gangguan ginjal, selain kadar asam urat terus dipantau dan diobati, disarankan agar penderita minum banyak air putih (1 - 2 liter sehari atau 3 – 4 liter di musim panas). Warna serta bening tidaknya urine dapat untuk menilai cukup tidaknya konsumsi air. Khusus ketika bangun pagi, warna urine pertama biasanya lebih tua dan kurang bening. Setelah itu, warna urine seharusnya bening. Tophi memiliki ukuran berlainan. Yang kecil atau microtophi hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Yang besar mudah terlihat dan dirasakan. Tophi yang semakin membesar akan menyebabkan kecacatan: sendi kaki atau tangan menonjol dan menjadi kaku. Agar tidak menjadi tophi, saran Caecilia, penderita gout hendaknya terus memantau penyakitnya. Pertama-tama untuk menghilangkan radang, diberikan obat antiradang (NSAID = non-steroidal anti-inflammatory drugs) atau colchicine yang sudah dikenal lebih dari 1.500 tahun dapat mengobati peradangan. Obat ini menunjukkan hasilnya dalam dua hari. Selanjutnya, diberikan obat penurun asam urat allopurinol serta probenesid selama 6 bulan - 2 tahun dalam dosis terbatas. Tophi berat membutuhkan pengobatan selama lima tahun atau lebih. Ada kalanya penderita disarankan minum obat penurun asam urat darah seumur hidup kalau serangan gout akut terjadi lebih dari lima kali setahun. Atau,

penderita sudah menderita tophi dan atau menderita batu ginjal. Caecilia mengingatkan agar penderita artritis gout tidak sekali-kali berusaha mengobati diri sendiri dengan membeli obat bebas tanpa resep dokter. "Banyak kasus berakibat fatal gara-gara terlalu sering minum obat penghilang sakit atau penghilang radang," tuturnya. Dengan allopurinol, pasien memang tidak bisa sembuh dalam sekali pengobatan. Sering kali masih disertai dengan beberapa kali serangan akut. Soalnya, setelah kristal urat pada sendi tersedot habis, masih diteruskan pengurasan kristal urat yang menumpuk pada jaringan. Hal ini bisa menimbulkan radang sendi kembali akibat keluarnya benda asing tersebut. "Sering kali penderita berhenti minum allupurinol bila serangan tetap timbul setelah

minum beberapa kali. Mereka mengira obat ini tidak ada khasiatnya," tambah dr. Caecilia. "Sebab itu kini obat itu dikombinasikan dengan obat pencegah serangan sampai kadar asam urat stabil." Obat-obatan kortikosteroid seperti prednisone atau prednisdolone juga sering digunakan untuk mengobati artritis gout. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka panjang.

Lebih banyak pria Di Indonesia, penyakit artritis gout pertama kali diteliti oleh seorang dokter Belanda, dr. Van den Horst, pada 1935. Saat itu, ia menemukan 15 kasus gout berat pada masyarakat kurang mampu di Jawa. Hasil penelitian tahun 1988 oleh dr. John Darmawan di Bandungan, Jawa Tengah, menunjukkan, di antara 4.683 orang berusia 15 - 45 tahun yang diteliti, 0,8% menderita asam urat tinggi (1,7% pria dan 0,05% wanita di antara mereka sudah sampai pada tahap gout). Awal tahun ’90-an, Prof. Dr. E. Tehupedori pernah meneliti kemungkinan adanya

perbedaan kadar asam urat pada etnik tertentu di Ujungpandang. Ternyata tidak! Namun ditemukan, 50% penderita di kota itu datang berobat setelah 6,5 tahun menderita gout, bahkan 7 - 9 tahun kemudian saat keadaannya sudah lebih parah (menderita gout tophikronik). Caecilia sendiri pernah meneliti daerah kelahirannya, Sulawesi Utara, di mana factor risiko artritis gout cukup tinggi, khususnya di pedesaan. Begitu "akrab"-nya masyarakat di sana dengan penyakit ini sehingga artritis gout dianggap penyakit turun-temurun. "Akibatnya, mereka kurang menghiraukan gejala dini dan rata-rata baru datang berobat setelah mengalami kecacatan akibat gout tophi kronik," katanya. Padahal faktor risiko utamanya, menurut dokter ahli penyakit rematik ini, kemungkinan besar dari pola makan mereka sehari-hari secara turun-menurun. Terungkap pula, di Indonesia artritis gout diderita pada usia lebih awal dibandingkan dengan di negara Barat. Di Indonesia 32% serangan gout terjadi pada pria usia di bawah 34 tahun. Sementara di luar negeri rata-rata diderita oleh kaum pria di atas usia tersebut. Pada mereka yang setiap hari menenggak alkohol tradisional (tuak atau tape), menurut Caecilia, faktor risiko gout menjadi 50%. Pada mereka yang minum alkohol lebih dari seminggu sekali faktor risikonya 40%. Demikian pula mereka yang kebiasaan sehari-hari makan makanan laut (udang, kepiting, tiram, remis), jeroan, kaldu kental (soto), daging anjing, kelelawar, dan kambing. Keluarga yang mempunyai riwayat positif penyakit gout, menurut Caecilia, 60% anggota keluarganya terkena serangan gout, dan hampir 47,4% di antaranya kaum pria. Pria gemuk punya kecenderungan lebih tinggi ketimbang yang kurus. Sebaliknya, gout lebih sedikit diderita pada anak-anak atau wanita di bawah usia menopause. Gout sering kali disertai penyakit tekanan darah tinggi (22%) dan batu ginjal (13%). Ada kalanya, gout juga menjadi pemicu penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus atau kencing manis. Sekitar 86% gangguan ginjal ditemukan pada penderita artritis gout di Minahasa. Namun, belum jelas apakah gangguan ginjal menyebabkan kadar asam urat meninggi atau sebaliknya. Perlu pula diteliti apakah tekanan darah tinggi yang sulit turun juga ada hubungannya dengan faktor gangguan ginjal. Jadi, faktor risiko pemunculan artritis gout bisa karena sejarah keluarga, pola makan, kegemukan,serta gangguan ginjal. Sudah saatnya pendidikan tentang pencegahan serta perawatan artritis gout disebarluaskan sampai ke pelosok pedesaan. "Tenaga paramedis puskesmas dapat ikut memberikan penjelasan tentang penyakit ini serta tindak lanjutnya, baik dari pola makan maupun perawatannya," ujar Caecilia. "Informasi dengan menggunakan booklet tampaknya belum tertangkap, dan obat penurun asam urat pun belum disebarkan sampai ke puskesmas." Kalau dulu penyakit artritis gout dikatakan hanya diderita kaum pria golongan menengah ke atas, penelitian terakhir menunjukkan, penyakit itu tidak mengenal kelas.

Sekali terjerat penyakit ini, seseorang harus memperhatikannya seumur hidup. Dengan mempelajari riwayat penyakit keluarga, mengatur pola makan, rajin mengontrol serta mengobati secara teratur, artritis gout akan mengalami masa remisi. Artinya, bila asam urat tetap dipertahankan pada kadar normal, serangan gout diharapkan tidak akan berulang kembali.

Kompas Cyber Media - http://www.kompas.com

17.41

Kontrol Diabetes dengan 45 Menit Jalan Kaki

Kontrol Diabetes dengan 45 Menit Jalan Kaki

Menderita diabetes atau yang biasa disebut penyakit gula memang tidak mudah. Ukuran asupan makanan harus tepat, tidak boleh kurang apalagi lebih. Kini ada cara mudah yang dapat Anda lakukan. Cukup dengan jalan kaki 45 menit per hari. Nyatanya kegiatan berjalan selama 45 menit per hari dapat membantu penderita diabetes menggunakan kadar gula darah dalam tubuhnya lebih baik. Hal itu diungkapkan oleh Michael Trenell dari Brittain Newcastle University dan tim dalam studi yang dilaporan pada Journal Diabetes Care. "Banyak orang menganggap bahwa latihan ke gym agak menakutkan, tapi kami menemukan bahwa hampir semua orang penderita diabetes dapat lebih aktif melalui kegiatan berjalan," ujar Trenell. Tim peneliti melakukan studi terhadap 10 pasang orang penderita diabetes tipe 2 yang memiliki kondisi yang sama termasuk tinggi badan, berat badan, usia serta meminta mereka untuk berjalan lebih dari 10.000 langkah per hari. Hasil pemindaian dari tes magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan, orang yang berjalan lebih dari 45 menit per hari dapat membakar sekitar 20% lemak. Serta, bisa meningkatkan kemampuan dari otot untuk menyimpan gula dalam darah dan mengontrol diabetes. "Yang menarik dari penelitian itu yaitu dapat mencari cara untuk membantu mengontrol diabetes tanpa obat tambahan," terang Trenell. Diabetes diperkirakan menjangkiti sekitar 246 juta orang dewasa di seluruh dunia. Diikuti dengan angka kematian per tahun sekitar 6%. Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling banyak yaitu sekitar 90% dari keseluruhan jumlah penderita diabetes. Jenis itu juga paling dekat berkaitan dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Obesitas dan diabetes adaah dua penyakit yang peningkatannya paling banyak terutama dari negara-negara berkembang yang mengadopsi gaya hidup negara barat. International Diabetes Federation memperkirakan hal tersebut akan mendorong peningkatan angka penderita diabetes hingga 380 juta orang pada tahun 2025.

Menurut John Jakicic dari University of Pittsburgh, panduan terbaru mengenai latihan fisik sekitar 150 menit atau 2,5 jam per minggu, dapat membantu penderita obesitas untuk menurunkan berat badan. Hal itu diungkapkan pada tulisannya yang dimuat Archives of Internal Medicine. Untuk mencapai jumlah optimal berlatih fisik, pemerintah Amerika Serikat memasukkan sekitar 201 wanita yang kelebihan berat badan serta obesitas dalam program menurunkan berat badan antara tahun 1999-2003. Kemudian membagi mereka menjadi empat grup dengan tugas berbeda. Setelah enam bulan, semua wanita dalam empat grup berhasil mengurangi berat badan sekitar 8%-10% dari berat sebelumnya. Namun, banyak yang kembali ke berat semula. Sedangkan, wanita yang menjalankan latihan fisik ekstra satu jam per hari, berhasil mempertahankan berat badan yang turun. Para peneliti juga mengungkap, para wanita itu juga lebih taat mengikuti pola makan sehat. Jakicic merekomendasikan, orang yang ingin menurunkan berat badan tanpa kembali ke berat semula, harus berlatih fisik minimal 4,5 jam per minggu. "Ada kesepakatan yang berkembang, latihan fisik yang lebih banyak dibutuhkan untuk mempertahankan penurunan berat badan," terangnya.

Sumber: http://www.republika.co.id

17.17

sapa aja yang ngeFans ama nAsi??

Pemuja Nasi

Bagi mereka yang hanya menganggap nasi sebagai makanan pokok, bahan makanan pokok lainnya hanya dianggap sebagai snack. Roti, pasta, jagung, semuanya tidak bias mengenyangkan. Berbahagialah orang yang punya kemampuan adaptasi, sehingga tidak mengalami ketergantungan pada nasi. Saya termasuk kelompok orang yang berbahagia itu. Di masa kecil, sekalipun terbiasa sarapan roti, tetapi mampu berubah seketika untuk menerima sarapan berupa ketan dan talas goreng. Itu terjadi karena teman-teman sekolah saya di Padang ketika itu menganggap roti adalah makanan orang kafir. Barangkali karena ketergantungan pada nasi itulah pula yang menyebabkan Pizza Hut di Indonesia memperkenalkan menu baru yang dijuluki risotto. Saya katakan dijuluki, karena risotto yang dijual di Pizza Hut bukanlah risotto asli. Risotto Pizza Hut sudah "diblaster" dengan selera Indonesia. Dalam versi aslinya, risotto adalah nasi yang belum tanak. Orang Jawa mengatakannya nglethis. Orang Italia menyebutnya al dente. Orang Jawa - dan juga rata-rata orang Indonesia lainnya - tidak suka nasi nglethis yang belum tanak. Karena itu risotto Pizza Hut dibuat tanak. Kejunya pun mondho-mondho alias tidak terlalu banyak untuk menyesuaikan dengan selera Indonesia.
Cara memasak nasi juga merupakan trick tersendiri bagi orang kita. Di Solo ada nasi liwet yang khas. Tetapi, masyarakat dari sukubangsa lain justru kurang suka nasi yang lembek seperti nasi liwet. Ada juga kebiasaan menanak nasi di dalam buluh bambu, sehingga menciptakan rasa dan bau yang khas. Nasi jaha khas Manado, misalnya, dimasak di dalam buluh. Di Manado juga ada nasi bungkus yang dikukus di dalam bungkusan daun. Orang Manado menyebutnya daun nasi. Bentuknya mirip daun tanaman kecombrang. Tetapi, pernyataan bahwa perut pribumi hanya bisa makan nasi adalah pernyataan yang agak menyesatkan. Di berbagai pelosok Indonesia, kenyataannya nasi bukanlah makanan pokok. Di Papua rakyat makan ubi jalar sebagai makanan pokok. Orang Jawa-lah yang memperkenalkan nasi dan membuat ketergantungan baru teman-teman Papua terhadap nasi. Orang Madura dulu lebih mengedepankan jagung ketimbang nasi. Sekarang pun, nasinya harus dicampur jagung supaya mereka merasa lebih berotot. Orang Maluku dan orang Mentawai dulu makan sagu sebagai makanan pokok. Semuanya memang sudah berubah kini. Masyarakat menganggap nasi lebih berbudaya dibanding ubi, sagu, maupun jagung. Akibatnya, bangsa kita yang sudah tidak mampu lagi swasembada beras, terpaksa harus mengimpor beras dalam jumlah besar. Lain lagi di Kawasan Timur Indonesia. Di Kepulauan Kai, Maluku Tenggara, nasi bukanlah hal penting. Di sana masyarakat makan jagung atau embal (singkong yang diolah secara tradisional) sebagai makanan pokok. Yang paling penting di sana adalah ikan. Belum makan ikan bagi orang Maluku Tenggara serasa belum makan. Maklum, di sana ikan melimpah. Masyarakat makan ikan tiga kali sehari. Daging sapi kurang laku di sana. Bahkan, di sana orang harus pesan kalau ingin makan daging. Baru kalau pesanan sudah cukup, maka seekor sapi disembelih untuk dijual di pasar.

Dadi Krismatono, yang sekarang bekerja di Indonesian Institute for Corporate Governance, belum lama ini mengirim e-mail untuk saya. Tulisnya: "Sahabat-sahabat saya menganugerahkan gelar 'Penyembah Nasi' kepada saya." Itu tentunya karena kedoyanan Dadi pada nasi. Mungkin juga karena Dadi fanatik nasi. Perutnya akan terus berkeroncongan bila belum dipasok nasi. Dalam kaitan sebagai pemuja nasi itulah Dadi berbagi informasi tentang varian olahan nasi yang sangat unik dan ditemukannya di Pasar Lama, Serang, ibukota provinsi yang baru, Banten. Di antara tenda-tenda yang berjajar di depan bekas bioskop Pelita (sekarang menjadi rumah walet!), tampak sebuah warung dengan penanda "Nasi Sumsum Mang Puri". Sumsum (lemak di bagian dalam tulang kaki) menjadi lauk utama untuk Nasi Sumsum khas Banten ini. Boleh pilih, sumsum kerbau atau sumsum sapi. Sumsum ini dimasukkan ke dalam nasi yang dibungkus dalam daun pisang menyerupai lontong, kemudian dibakar. Anda tentu bisa membayangkan sensasi aroma yang dihasilkan oleh daun pisang yang dibakar. Menurut Dadi, bumbu yang digunakan sederhana saja, yaitu: mirip bumbu nasi goreng standar rumahan. Bawang merah dan bawang putih secukupnya, cabe merah, dan sedikit terasi. Di dalam tiap bungkus Nasi Sumsum itu juga diletakkan sebatang sereh yang menguatkan cita rasa khas. Seorang pemuja nasi lain, Murtanto, juga mengirim e-mail tentang nasi pecel yang ditemukannya di Gilimanuk, pelabuhan penyerangan di ujung Barat Bali. Menurut ceritanya, Murtanto ini jadi mulas perutnya karena dalam bus dari Denpasar-Gilimanuk hanya makan roti sebagai snack. Maka, setiba di Gilimanuk, sambil menunggu feri yang akan menyeberangkan bus, ia menemukan warung bertanda "Nasi Pecel Eksekutif". Pecel memang bukan makanan khas Bali. Dan warung "Nasi Pecel Eksekutif" ini ternyata memang punya Ibu Widi yang berasal dari Nganjuk. Teman kita Murtanto ini menjadi semakin penasaran ketika melihat betapa panjangnya barisan orang yang antre untuk mendapat giliran dilayani. Menurutnya, pelancong asing pun banyak yang nongkrong di "Warung Pecel Eksekutif" itu. Cooked salad in peanut dressing, mungkin begitu namanya buat mereka. Pecelnya disajikan dalam pincuk daun, dilengkapi dengan rempeyek teri. Rasanya? Menurut Murtanto, semua pelancong darat yang lewat Gilimanuk harus mampir di warung Ibu Widi ini. Harus!

Wah, karena penjelasan ini membuat saya sendiri menjadi ngiler dan lapar, maka buru-burulah saya berangkat mengajak beberapa teman makan di warung langganan wartawan Suara Pembaruan di lapangan parkir depan Makam Pahlawan Kalibata. Di sana ada warung yang khusus berjualan pecel dan sambel tumpang. Untuk ukuran Jakarta, barangkali itulah yang terbaik. Tempatnya pun nyaman. Dan, ah, yang datang ke sana juga banyak yang cantik-cantik, lho! Menu kesukaan saya di sana adalah es beras kencur, pecel tumpang dengan rempeyek dan bothok teri. Mak nyus rasanya!
Bondan Winarno - Penulis
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Harian Suara Pembaruan yang telah menyinggahi banyak tempat di dunia dan mencicipi hidangan khas tempat-tempat yang disinggahinya. (E-mail: bwinarno@indosat.net.id)

Sumber: Kompas , http://www.kompas.com/kcm/bondan/bd79.htm

17.07

Hidup sehat ?................tidak susah koq!!

Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi. Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru. Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa. Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:

1. Minum air putih secara cukup Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi. Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.

2. Sarapan pagi setiap hari Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan. Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.

3. Makan siang yang bergizi Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi. Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam. Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.

4. Siasati makan malam Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam. Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup. lebih lanjut klik di sini

Sumber: Majalah Cosmopolitan

17.00

Tubuh Ideal?? kayak gimana sech???


TUBUH SEHAT IDEAL DARI SEGI KESEHATAN

Oleh :

Prof. Dr. dr. Azrul Azwar MPH

Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Departemen Kesehatan RI

PENDAHULUAN

Visi pembangunan bidang kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010, diharapkan akan menjadikan masyarakat Indonesia untuk dapat hidup dalam lingkungan sehat dan ber perilaku hidup sehat. Indonesia sehat 2010 dimaksudkan juga untuk mendorong agar masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata guna mencapai derajat kesehatan yang optimal. Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani. Sehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit (Definisi Sehat WHO Tahun 1950). Semua aspek tersebut akan mempengaruhi penampilan atau performance setiap individu, dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal-hal yang produktif serta bermanfaat. Kesehatan, pendidikan dan pendapatan setiap individu merupakan tiga faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap individu berhak dan harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia dan sejahtera. Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda. Di satu pihak masalah kurang gizi yaitu: gizi buruk, anemia, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan kendala yang harus ditanggulangi, namun masalah gizi lebih cenderung meningkat terutama di kota-kota besar. Hasil survey Indeks Massa Tubuh (IMT) tahun 1995 – 1997 di 27 ibukota propinsi menunjukkan bahwa prevalensi gizi lebih mencapai 6,8% pada laki-laki dewasa dan 13,5% pada perempuan dewasa. Sedangkan Monica (1994) menunjukkan bahwa hipertensi didapati pada 19,9% usia lanjut (usila) yang gemuk dan 29,8% pada usila dengan obesitas. Kegemukan merupakan salah satu risiko terjadinya penyakit kardio-vaskuler. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986 dan 1992 diketahui bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu dari

penyakit degeneratif yang sekarang sudah menduduki tempat nomor satu penyebab kematian di Indonesia. Dari berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dislipidemia, diabetes mellitus, hipertensi, obesitas dengan penyakit jantung koroner.

TUBUH SEHAT IDEAL

Tubuh sehat ideal secara fisik dapat dilihat dan dinilai dari penampilan luar. Penilaian setiap orang tentunya berbeda, antara orang awam dengan orang yang mempunyai latar belakang medis sangat berbeda. Namun secara umum orang biasanya menilai tubuh sehat ideal, dilihat dari postur tubuh, sikap dan tutur kata serta interaksi orang tersebut dengan orang lain. Namun pengertian tubuh sehat ideal dari segi kesehatan mencakup hal yang lebih luas, yang tidak cukup hanya penilaian secara lahiriah, tetapi memerlukan pemeriksaan medis meliputi pemeriksaan antropometri, fisiologi, biokimia dan patologi anatomi. Bila mengacu dari definisi WHO diatas, untuk menyatakan seseorang mempunyai tubuh sehat ideal, memerlukan juga penilaian secara psikologi dan psikiatri, apakah orang tersebut mengalami kelainan kepribadian dan penyimpangan perilaku. Meskipun secara fisik orang tersebut sehat, namun bila ada kelainan jiwa yang dapat mengganggu kehidupan orang dilingkungannya, orang tersebut tidak sehat.

Postur tubuh ideal :

Postur tubuh ideal dinilai dari pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tubuh tersebut sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut :

BB (kg)

IMT = --------------

TB x TB (m)

Status Gizi Wanita Laki-laki

Normal 17 -23 18 –25

Kegemukan 23 – 27 25 - 27

Obesitas > 27 > 27

BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan

Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg

58

IMT = ---------------- = 22,37 (normal)

1,61 x 1,61

IMT yang normal antara 18 – 25. Seorang dikatakan kurus bila IMT nya <> 25. Bila IMT > 30 orang tersebut menderita obesitas dan perlu diwaspadai karena biasanya orang tesebut juga menderita penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus, hipertensi, hiperkolesterol dan kelainan metabolisme lain yang memerlukan pemeriksaan lanjut baik klinis atau laboratorium Untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca sebagai berikut : BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100)

Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila > 10% sudah kegemukan dan bila diatas 20% sudah terjadi obesitas.

Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg

BB ideal = (161 – 100) – 10% (161 – 100)

= 61 – 6,1 = 54,9 (55 kg)

BB 58 kg masih dalam batas > 10%.

Pada anak-anak pengukuran berat badan sebaiknya dilakukan setiap bulan untuk pemantauan pertumbuhan apakah normal sesuai dengan pita hijau yang ada dalam KMS (Kartu Menuju Sehat). Pengukuran tinggi badan secara berkala pada anakanak juga dianjurkan dilakukan setiap 6 bulan, untuk memantau apakah status gizi anak tersebut normal. Disamping itu untuk menilai apakah anak tersebut stunting (cebol), dengan membandingkan Z Score (WHO-NCHS). Pertumbuhan anak wanita sampai 18 tahun dan laki-laki sampai 21 tahun. Menurut NCHS Hyattsville, Maryland 1979, anak wanita usia 18 tahun tinggi badan pada 75 percentile adalah 170 cm dan berat badan pada 70 percentile adalah 62,5 kg Sedangkan anak lakilaki usia 18 tahun tinggi badan 75 percentile adalah 180 cm dan berat badan70 percentile adalah 75 kg. Pengukuran lain yang dapat dilakukan untuk menilai apakah seseorang tersebut kurus menderita kurang gizi, normal atau gemuk, dengan mengukur Lingkar lengan kiri atas (Lila). Biasanya dilakukan pada wanita usia 15 – 45 tahun. Bila Lila <> 0,8 pada wanita dan > 1 pada laki-laki mempunyai risiko menderita penyakit jantung lebih besar dari yang RLPP nya dibawah ambang batas. Untuk individu tertentu pengukuran diatas, belum dapat menggambarkan postur tubuh yang ideal, dan memerlukan pengukuran lain yang lebih spesifik. Pada atlet postur tubuh yang ideal berbeda, antara setiap jenis cabang olah raga. Misalnya postur tubuh yang ideal bagi atlet petinju atau binaraga, sangat berbeda pada atlet senam atau renang atau bila dibandingkan dengan orang biasa. Untuk kondisi ini selain pengukuran IMT, dilakukan pula pengukuran tebal lemak (Skin fold), untuk menilai apakah massa tubuh yang besar pada atlet tersebut terdiri dari otot atau lemak. Sejogyanya atlet tinju, binaraga membutuhkan otot dan tulang yang kuat untuk berlatih atau bertanding. Berbeda pada atlet senam atau renang, yang membutuhkan massa tubuh yang tidak terlalu besar, tetapi tetap membutuhkan otot dan tulang yang kuat dan lentur.

Sehat fisik /jasmani :

Untuk berada dalam kondisi Tubuh Sehat Ideal selain postur tubuh yang ideal juga harus dilengkapi dengan keadaan tubuh yang sehat fisik atau jasmani. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan zat gizi yang berasal dari konsumsi makanan sehari-hari. Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terdiri dari Hidrat-arang, protein, lemak, vitamin, mineral, air dan serat. Hidrat-arang, protein dan lemak disebut zat gizi makro dan vitamin serta mineral disebut sebagai zat gizi mikro. Kebutuhan zat gizi sehari tergantung dari umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan/aktivitas, suhu linggkungan dan kondisi tertentu. Misalnya pada ibu hamil/meneteki atau sedang sakit, membutuhkan zat gizi lebih banyak. Triguna makanan adalah sebagai 1) sumber zat tenaga atau energi, 2) sumber zat pembangun dan 3) sumber zat pengatur. Hidrat-arang, lemak dan protein merupakan komponen utama sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas, sedangkan protein dibutuhkan sebagai sumber zat pembangun yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Dan vitamin mineral sibutuhkan sebagai sumber zat pengatur yang diperlukan sebagai enzym, co-enzym atau hormon untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Kebutuhan energi untuk laki-laki dewasa berkisar antara 1.900 – 2.700 Kkal/hari, sedangkan pada wanita antara 1.700 – 2.100 Kkal./hari.

Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi orang dewasa secara nasional berdasarkan kebutuhan energi/kalori dari protein, sebagai berikut: Indikator Tingkat Konsumsi Tingkat Persediaan Energi 2.150 K Kalori 2.500 K Kalori

Protein 46,2 gram 55 gram (9 gram protein ikan, 6 gram protein hewani lain dan 40 gram protein nabati) AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang dewasa umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk nabati 2-4 potong, sayuran 1 ½ - 2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong. Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal. Ketidak seimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi yang terkandung untuk keperluan metabolisme tubuh akan mengganggu fungsi metabolisme tersebut. Kekurangan zat gizi akan menyebabkan status gizi kurang atau gizi buruk. Sebaliknya kelebihan zat gizi akan menyebabkan status gizi lebih, yang ditandai dengan kegemukan atau obesitas. Kekurangan atau kelebihan zat gizi pada seseorang dapat terjadi secara spesifik sesuai pola makan orang tersebut, yang dapat menimbulkan penyakit tertentu, tergantung zat gizi apa yang kurang/lebih dikonsumsi. Misalnya kekurangan zat besi (Fe), dapat menimbulkan anemia defisiensi besi, karena kurangnya hemoglobin yang tertentu. Pola makan yang cenderung tinggi kalori, protein dan lemak akan menyebabkan tingginya kadar glukosa, lemak, kolesterol dan asam urat dalam darah, yang dapat mempengaruhi sistim kardio-vaskuler.

OBESITAS dan penyakit kardio-vaskuler

Penderita obesitas yaitu orang yang mempunyai berat badan sangat berlebihan, secara umum dapat didiagnosa hanya dengan melihat secara fisik. Namun perlu diwaspadai bahwa masalah obesitas tidak hanya sekedar mempengaruhi penampilan seseorang. Seperti dikatakan diatas masalah obesitas biasanya juga disertai masalah kesehatan lain seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan hipertensi, kanker, penyakit ginjal, dan penyakit hati yang dapat menyebabkan kematian. Kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) perhari. Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka waktu lama, dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kelebihan energi, lambat laun kelebihan energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan ditimbun didalam sel lemak dibawah kulit. Akibatnya orang tersebut akan menjadi gemuk. Pada awalnya ditandai dengan peningkatan berat badan, Bilamana penimbunan makin banyak, terjadi perubahan anatomis. Pada wanita penumpukan jaringan lemak, biasanya berada di sekitar pinggul, paha, lengan, pinggung dan perut. Baru meluas keseluruh tubuh sampai kemuka. Sedangkan pada laki-laki, penumpukan jaringan lemak umumnya terjadi di bagian perut. Masalah gizi Klinis merupakan masalah gizi yang erat hubungannya dengan penyakit dan penanganannya memerlukan tindakan yang komprehensif. Sehingga hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, perlu dicegah dan diobati dengan merubah pola makan menjadi pola makan sehat yang berpedoman pada aneka ragam makanan yang memenuhi gizi seimbang.

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai factor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh. Menurut Maria C. Linder, Ph.D dari California State University, Fullerton, CA, masih menjadi perdebatan kontroversi tentang pengaruh faktor diet dan cara hidup terhadap terjadinya aterosklerosis. Namun dari beberapa kecenderungan menyatakan bahwa: 1) terjadinya plak (plaque) aterosklerosis merupakan suatu respon dari cedera pada dinding arteri terhadap kerusakan yang dibentuk oleh lapisan epitel; 2) serat makanan, Mg dan beberapa mikronutrien seperti Cr, Cu mungkin penting dalam pencegahan jangka panjang atau memperlambat aterosklerosis. Selain itu konsumsi tinggi kolesterol dan lemak yang memicu terjadinya aterosklerosis dapat berikut ini. Aterosklerosis terjadi bila sebagian besar permukaan bagian dalam arteri besar membentuk plaqueHasil pengamatan epidemiologi yang membandingkan populasi atau sub populasi di beberapa negara, menunjukkan bahwa banyak faktor cara hidup dan makanan yang menyebabkan risiko menjadi lebih besar untuk menderita penyakit kardiovaskuler.

Tabel berikut ini memperlihatkan faktor risiko penyebab aterosklerosis, yaitu:

Faktor Risiko Dalam Aterosklerosis

Primer :

· Merokok (³ 1 pak sehari)

· Tekanan darah (diastolik _ 90 m Hg, sistolik > 105 mm Hg)

· Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl)

Sekunder :

· Peningkatan trigliserida plasma

· Obesitas

· Diabetes

· Stress kronis

· Pil KB

· Vasektomi

Sumber: Informasi dari Naito (1980) dan Connor (1980)

Merokok, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar kolesterol plasma/serum adalah faktor risiko utama terjadinya asteroklerosis, sedangkan penyebab sekunder adalah stress, kurang gerak, peningkatan trigliserida plasma. Rasio kolesterol HDL : LDL berbanding terbalik dengan terjadinya asteroklerosis dan ini lebih berarti daripada hubungan dengan total kolesterol serum LDL yang berlebihan memicu terjadinya asteroklerosis pada dinding pembuluh darah. Selain konsumsi lemak yang berlebih, kekurangan konsumsi zat gizi mikro (vitamin dan mineral) sering dihubungkan pula dengan terjadinya ateroklerosis, antara vitamin C, vitamin E dan B6 yang meningkatkan kadar homosistein. Tingginya konsumsi vitamin D merupakan faktor terjadinya asteroklerosis dimana terjadi deposit kalsium yang menyebabkan rusaknya jaringan elastis sel dinding pembuluh darah. Berikut ini kami tampilkan kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida normal, sebagai berikut :

PENUTUP

Guna mencapai Tubuh Sehat Ideal, sejogyanya dimulai sedini mungkin sejak janin dalam kandungan. Oleh karena itu ibu hamil harus cukup gizi serta menjaga kesehatannya, agar melahirkan bayi yang sehat. Yang lebih penting adalah pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya sampai anak dewasa, agar mencapai tinggi badan dan berat badan ideal, sehat jasmani dan rohani, menuju sumber daya manusia yang berkualitas.

Total kolesterol = 200 mg/dl

LDL kolesterol = 130 mg/dl

HDL kolesterol = 35 mg/dl

Trigliserida = 250 mg/l

Masa pra-usila dan usila, adalah masa kritis untuk terjadinya obesitas dengan berbagai komplikasi penyakit degeneratif. Biasanya terjadi karena perubahan gaya hidup menjadi lebih santai, kurang aktivitas dan cenderung makan berlebih mengandung tinggi kalori, protein dan lemak. Oleh karena itu, upaya untuk mencegah meningkatnya prevalens penyakit kardiovaskuler,ndapat dimulai dengan mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat.


sumber:

http://www.gizi.net/gaya-hidup/index.shtml